Status Creditwatch ExxonMobil

ReadOne- NEW YORK - Standard & Poor's langsung memberikan sorotan kepada ExxonMobil, dengan memberikan status "creditwatch". Hal itu seiring dengan laporan keuangan perusahaan asal minyak Amerika yang membukukan penurunan signifikan.
Status "creditwatch" diberikan dengan implikasi negatif karena ekspektasi bahwa langkah-langkah kredit akan menjadi lemah hingga 2018.
"Saat ini kami harapkan untuk mengatasi kajian kami dalam waktu 90 hari. Kami saat ini mengantisipasi bahwa jika kami menurunkan peringkat, kami tidak akan menurunkan mereka lebih dari satu tingkat," demikian penjelasan S&P.
Perusahaan-perusahaan minyak AS telah merampingkan staf dan menghentikan operasi rig pengeborannya sebagai imbas penurunan harga minyak dari lebih dari USD100 per barel pada Juli 2014 menjadi sekitar USD30 per barel saat ini.
ExxonMobil berjanji akan memotong anggaran modal 2016 sebesar 25 persen menjadi USD23,2 miliar, setelah penurunan 19 persen tahun lalu.
Namun, pejabat ExxonMobil Jeff Woodbury mengatakan kepada para analis bahwa perusahaan itu masih berkomitmen untuk melaksanakan 10 proyek yang sudah diumumkan pada 2016 dan 2017.
Itu terjadi segera setelah proyek 2015 yang mengangkat produksi minyak dan gas perusahaan sebesar 3,2 persen menjadi 4,1 juta barel per hari setara minyak.
ExxonMobil juga dapat memutuskan untuk memperpanjang beberapa proyek lainnya tergantung pada persyaratan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan jasa minyak, banyak yang bersedia memberikan konsesi untuk menjaga bisnis tetap berjalan.
"Kami di posisi yang sangat baik untuk melenturkan program naik atau turun tergantung pada iklim usaha," kata Woodbury.
Raksasa minyak ini juga mengatakan perusahaan akan menghentikan program pembelian kembali sahamnya yang berlangsung lama.
Pada 2015, ExxonMobil menghabiskan USD4 miliar untuk membeli kembali 48 juta saham, turun dari USD16 miliar untuk membeli kembali 177 juta saham pada 2013.
Pembatasan program pembelian kembali saham diperlukan mengingat kondisi bisnis "sangat menantang" dan untuk terus melindungi prioritas lebih besar "dividen yang handal dan bertumbuh," kata Woodbury.
Untuk tahun ini, ExxonMobil melaporkan laba bersih sebesar USD16,2 miliar, sekitar 50 persen di bawah laba 2014.
Share on Google Plus

About Unknown

0 comments:

Post a Comment